Pembangunan berkelanjutan merupakan suatu konsep yang penting dalam upaya menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, keberlanjutan lingkungan, dan kesejahteraan sosial. Namun, upaya untuk mencapai pembangunan berkelanjutan di Indonesia seringkali terkendala oleh keterbatasan sumber daya yang ada.
Dampak keterbatasan sumber daya terhadap pembangunan berkelanjutan di Indonesia sangatlah signifikan. Hal ini terlihat dari berbagai sektor, mulai dari pertanian hingga industri. Menurut Dr. Emil Salim, seorang pakar lingkungan hidup, “Keterbatasan sumber daya alam seperti air, tanah, dan energi akan menjadi hambatan utama dalam mencapai pembangunan berkelanjutan di Indonesia.”
Salah satu dampak dari keterbatasan sumber daya adalah terjadinya degradasi lingkungan. Misalnya, penebangan hutan yang tidak terkendali untuk memenuhi kebutuhan industri kayu, pertanian, dan perkebunan. Hal ini menyebabkan kerusakan ekosistem dan berpotensi mengancam keberlangsungan hidup manusia.
Menurut Prof. Dr. Kuntoro Mangkusubroto, mantan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional, “Keterbatasan sumber daya alam tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada aspek ekonomi dan sosial. Jika tidak diatasi dengan bijaksana, maka pembangunan berkelanjutan di Indonesia akan sulit tercapai.”
Untuk mengatasi dampak keterbatasan sumber daya terhadap pembangunan berkelanjutan, dibutuhkan langkah-langkah konkret dan terintegrasi. Pemerintah perlu melakukan regulasi yang ketat terkait pengelolaan sumber daya alam, memperkuat sistem pemantauan dan pengawasan, serta mendorong adopsi teknologi ramah lingkungan.
Dengan upaya bersama dari pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, diharapkan Indonesia dapat mencapai pembangunan berkelanjutan yang berkesinambungan dan memberikan manfaat bagi generasi mendatang. Sebagaimana yang dikatakan oleh Prof. Dr. Emil Salim, “Pembangunan berkelanjutan bukanlah pilihan, melainkan kebutuhan yang harus diwujudkan untuk menjaga kelangsungan hidup manusia dan planet ini.”